Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Sela-sela

di sela kapahitan, terkadang ku rasakan manisnya kehidupan. Iyaa,, entah apa saja yang telah dan tengah terlewati, aku masih saja dan terus bermimpi. kala ku lelah dengan semua, aku sering memacu semangat ini dengan berfikir sementara. Apalah itu, aku pun tak ingin bahas lebih panjang.

Saat Yang Ku Ingin

Ada banyak hal fenomena yang ku cintai di dunia ini, inilah mereka : Rain-Maple yang indah Aku tak kuasa jika menatap maple ditambah suasana hujan, bagiku itu sangat sendu, sesendu jiwaku. Coba lihat ke arah gambar itu, adakah kau lihat sesuatu yang kosong? Ya, bangku taman itu menambah aura keindahan bagiku.... Dan hujan itu menaikkan imajinasiku. Bayangkan, betapa bahagia ku temu mendung. Seketika anganku mengenang yang tlah lalu ataupun menerawang masa depan. Mendinginkan hatiku yang mungkin tengah melepuh.. Cherry blossom yang menawan, seakan hati ini tertawan oleh keanggunannya. Dan lagi lagi...bangku kosong itu sendiri seakan memanggilku 'tuk menemaninya menikmati cherry blossom yang berguguran. Dan di kesunyian ini, menanti hal yang tak pasti. Termenung akan segala yang telah dan tengah terjadi. Menatap fenomena yang menyentuh imajinasi....

Bunga Bermekaran

Cukuplah kegagalan kemarin sebagai tamparan bagiku. Yaa,, biarlah itu menjadi kalimat pembuka postinganku kali ini. Uuuhh,, indah sekali skenario yang Allah susun. Aku sering memandang orang lain yang lebih bersinar tiba-tiba menyesakkan dadaku. What's wrong? Namun, terlepas dari itu semua, aku tersadar tlah diciptakan dengan warna yang berbeda dengan mereka. Yep, Allah pasti ada maksud bikin warna beda pada setiap jiwa.  Aku adalah aku. Meski aku masih tertinggal jauh, namun aku masih mampu belajar darinya.

Secret ( II )

Nyoookkk,, lanjuuutt.... Aku suka banget sama karakter Xiao Lun dan Xiao Yu. Mereka berdua itu serasi karena sama-sama bertempramen melankolis #eh. Aku liat sifat dan sikap mereka berdua ini kayak ngaca deh. Yaa,, mayan laa...ada hal-hal yang mirip gitu ( sifatnya ). Xiao Yu nampaknya udah merasa 'sesuatu, saat pertama kali dia ketemu Xiao Lun ( Jay Chou ). Smapai akhirnya mereka berdua berteman akraaaaaaabb bangeett! Selepas pulang skul sering berdua naik sepeda goncengan ditambah pemandangan pegunungan Taiwan yang,,, mmmmmhhhhhh.... ( So sweeeeeeettt ) Hihihihi.... Xiao Lun juga ngajak Xiao Yu ke toko kaset fav.nya, lalu diperdengarkanlah lagu fav.nya. Dan ternyata lagu fav.mereka sama. hahaa...

Tunggu Leda(/e)kan

Bagai mentari yang beku. Panas membara di dalam namun belum mampu meledakkan amarahnya. Entah atas dasar ketidakmampuan apa? Gemeretak gigi terdengar lantang, suara hati membahana, jiwa menggelora biaskan milaran intuisi tak teraba, entah seaneh apa, tapi itulah... Terkadang yang diimpikan terasa memudar seiring atmosfer yang selimuti hari. Namun apa jika impian mimpi ini begitu panas, sepanas bara yang hendak melontarkan bunga-bunga api. Akankah untuk selamanya menjadi raga bagai tak bernyawa?

Secret

Yup! Dari judulnya aja udah nampak introvertnya! ahaha.. #ngarang. Sekilas sebenarnya di awal aku nggak minat sama nih film. Tapi satu hal yang bikin aku kepincut untuk benar-benar nonton saat aku liat 'battle piano'. Woow,, kece beud tau! Aku pikir ini film pertama yang bikin akau bener-bener menyadari akan kemelankolisan diri beserta seluruh isinya (halaah apaan sih!). Ini film yang cerdas banget menurutku. Plotnya bener-bener nggak ketebak. Malah ada yang ngirain ini film horor,, gilee ajee....film yang seromantis #ehem kek gini ko'. :)

Me

Aku memulainya dari musim gugur. Maple yang begitu anggun berdiri, rela meranggas demi datangnya salju yang dirindu. Cherry blossom yang tertawa merekah pun ikhlas melepas pakaian indah di setiap rantingnya. Helai demi helai terlepas, melayang...mencium tanah. Pengorbanan fase demi riuh rianya manusia. Aku berfikir andai mereka apatis, warna dunia mungkin tak banyak rupa.

Night Memory

Bismillaah… Anggunnya malam mengisi ruang hatiku. Senyap yang begitu menenangkan, Gelap yang mendamaikan. Pandanganku mengarah ke langit tingginya, Cahaya bundar itu nampak kesepian. Kerdip-kerdip cahaya entah bersembunyi di mana, hingga Polaris pun tak ku lihat. Dinginnya malam membekukan pikiranku, namun hatiku masih saja merasakan yang jauh di seberang angan.

Beku

Dinginnya kutub mungkin tak sedingin hatiku. Di sini aku hanya terdiam dan membisu. Semua telah rekat terpendam begitu dalam. Apa dayaku tuk mengungkapkan, jika semua akibat keterpaksaan jiwa yang meronta agar melepaskannya segera. Tak ada keberanian. Aku berfikir karena ini belumlah saatnya. Adakah sakit yang ku rasa ketika rahasia ini begitu kuat dikunci oleh si pemiliknya? Hati ini serasa terkunci begitu rapat. Sulit bagi orang lain untuk menjelajahi tiap ruang yang ada. Itu semua rahasia antara aku dan Tuhanku.

Winter Sonata

Tengah malam itu air mata ini mengalir deras. Begitu berlebihannya aku menangis hanya karena menyaksikan drama Korea. Hahaa... Kang Joon Sang tokoh utama di drama itu begitu membius dengan karakternya. Terkisahlah sebuah SMA di Chun Cheon. Kang Joon Sang adalah siswa baru yang begitu misterius. Dia begitu menutup diri namun otaknya begitu encer.

Robot Bernyawa

Sekilas aneh ya judul kek gitu? ah, apapun itu anggapan orang yang berusaha meruntuhkan langit mimpiku, aku tak peduli! Mungkin secara kasat mata jalan apa yang ku pilih ini penuh kontroversi. Ciee... Sehingga ada teman yang mengisyaratkan bahwa aku ini 'keras', aku tak mampu mengelak. Entah darimana dia mampu menilaiku seperti itu, tapi aku tetap beri dia apresiasi atas kehebatan tebakkannya! :D

Menalar Keajaiban

Seketika jari-jariku kaku membeku di hamparan tuts keyboard. Apa yang akan aku tuliskan sekarang? Tiada inspirasi. Masih seperti sebelumnya, aku terlalu sering mendongak memandang langit tapi aku lupa tuk mengemis dan melihat keajaiban Pencipta langit. Logikaku yang tak seberapa tak mampu ku jadikan patokan kaku untuk menjalani sepanjang hidupku. Tak ku sadari, Allah itu punya banyak keajaiban. Aku yang terus bernalar tiada ujung, mengeluhkan betapa kerasnya jalan yang ku tapaki. Aku hanya memandang dari satu arah, arah padangku yang sempit. Aku tak lagi melihat pintu-pintu yang mungkin saja akan terbuka satu demi satu tanpa ternalar oleh logikaku. Aku terlalu sibuk memikirkan, bukan sibuk untuk mendekatkan. Tragis kawan!!

Over Time

Terkadang kaki ini ragu tuk melangkah. Jalan yang begitu sunyi telah tertapaki. Seketika aku berfikir, "Apakah ini arahnya ataukah aku harus kembali?" Konflik hati yang bergejolak, membuat raga ini kian panas. Apakah aku mesti jadi pecundang? Ataukah aku orang yang terlalu percaya?

Tidur Panjangku

Gulita yang tengah memeluk belahan bumi, seketika air langit tumpah membasahi cakrawala. Kerdipan bintang menjadi sayu temporal tertutup awan hitam. Seperempat jalan kecil telah tertapaki dengan langkah ragu. Kesangsian yang menerpa selepas mimpi yang tertunda, namun tiada kecemasan selama obsesi terus membara... Bergulirnya Sang waktu tiada yang mampu menghentikan walau sekejap. Dan hari pun mulai gelap. Ku sempatkan barang sejenak menoreh lukisan hati di kanvas abstrak dalam benak. Seperti inikah wajah dunia? Begitu banyak topeng menutupi parasnya, penuh sandiwara! Aku letih tatkala diriku memandang betapa kerasnya kehidupan. Seketika pula teringat olehku akan impian yang tengah terajut dalam jiwa. Untaian kalimat janji telah terucap, “impianku, aku segera menjemputmu!” Wahai Tuhan, aku tak ingin keindahan dan pesona mimpiku memudar.   Aku tak ingin ia hanya mimpi penghias hidupku.   Bantulah aku agar ia menjadi tak sebatas mimpi dalam tidur panj

Rahasia

Lama sudah ku sembunyikan. Semenjak ku memandang pancaran mentari yg tak seindah dulu, aroma tanah yg ku tapaki tak lagi sejalan, angin yg berhembus tak lagi menyapa dengan mesra. Aku tak mampu bertanya ada apa ataukah mengapa. Harapan kosong yg awal terkaanku begitu indahnya serasa mengangkatku ke langit tingginya. Walau ternyata pada akhirnya laksana mengirimku ke dasar neraka.

Antara Baik dan Benar

Dalam gulitanya dunia, sibuk mencari di manakah ada pelita? Di sana berteriak, "inilah yg benar", di sudut lain lagi berkoar, "kamilah pelita itu", di sisi yg lain pun tak kalah hebat orasinya. Sebab masa lalu, aku tak bisa langsung menelan semua itu bulat-bulat. Meski dengan wajah polos ku katakan, "iya"... Itu tak mutlak aku mempercayainya. Entah mengapa, aku tak damai mendengarnya. Bukankah yg benar itu membawa kedamaian? Semua tahu yg baik itu seperti apa, tapi tak semua tahu yg benar itu bagaimana. Iyaaa,,, bermakna skali! Terima kasih atas inspirasi itu.

See You

Mendung mewarnai kotaku hari ini. Tahukah kau, kalo aku mencintai mendung, kabut dan hujan? Ah, rileks sekali rasanya andai berkeliling tanpa sengatan mentari yang berarti. Dulu aku pikir aku hanya punya dua kaki 'tuk melangkah. Resah, gelisah silih berganti hadir bagai dipanggil berdasarkan absen. Aku lelah! Yaa..lelah sangat!! Semakin jauh ku melangkah pergi, mengarungi jalur mimpi meski tengah sendiri, di satu sisi aku merasa kuat. Di sisi itulah aku menemukan kekuatan itu. Berdiri di atas kaki sendiri tanpa ada bayang-bayang orang lain. Tak usah ada proteksi, karena proteksi Tuhan sangat mencukupi keamanan travelling ini. (eits, time is over! I've to go the course ;D see u....)
  The Greatest Love Of All by Whitney Houston I believe the children are our future Teach them well and let them lead the way Show them all the beauty they possess inside Give them a sense of pride to make it easier Let the children's laughter remind us how we used to be Everybody's searching for a hero People need someone to look up to I never found anyone who fulfilled my needs A lonely place to be and so I learned to depend on me

Intermezzo

Nah, di sikon yang kayak gini yang aku suka. Sendiri, sunyi, sahabat melancholy instrumentaliaku tengah menemani, dan penuh inspirasi. Aku ingin hidup di malam hari, aku begitu mencintai malamku. Namun, siang tlah banyak merenggut malamku hingga aku mati karenanya.

Menuju Polaris

Pandanganku mengarah pada luasnya atap dunia, menjulang tinggi tanpa tiang. Tampak olehku makhluk-makhluk bersayap menari bermandikan sinar mentari menghias cakrawala. Ingin rasanya aku seperti burung. Bebas pergi kemanapun ia mau. Dari hutan ke hutan, savana ke savana, benua ke benua... Hanya bermodalkan kedua sayapnya dan keberaniannya mengarungi samudera. Masih ku menatap atap dunia.   Mentari begitu gagah dan baik hatinya memberi sinar pada seisi bumi ini. Tak mengharap balas jasa, karna itu murni perintah Tuhan nya.

Diary yang Lama Tak Tersentuh

Dear Diary, tulisan ini ku tujukan utk mu meski ku tak mengukirnya di tubuhmu. Semenjak datangnya media ini dan media lain ke duniaku, semenjak itu pula kian berganti waktu aku melupakanmu. Entah tak lagi mampu terhitung jari berapa kurun waktu kau tak ku sentuh?

Menyentuh Imajinasiku

 Ingin rasanya bebas, lepas menerawang angkasa luar...  Betapa berhamburan keajaiban penciptaan..  Menyusuri pelosok dunia...  Demi mencari makna... Untuk apakah hidupku sebenarnya?...

Keteraturan yang Membelenggu

Kayaknya hampir semua org menginginkan keteraturan dlm hidupnya. Weee...tapi ga selamanya teratur itu bagus (katanya). Whaa....habis baca2 dikit dapet kata2 yg ngegubrak! ^^ Dari SD kita udah diajarin ngegambar, paling pwool utk anak cwe' gambar pemandangan gunung beserta perangkatnya. :D Nyampe SMA bahkan PT pun mgkin tetep istiqomah (ceilee..) dg gambar gunung yg begitu2 aje alias ga kreatif (waah..ngefek gue bgt!)

Galau

Ada apa gerangan yang terjadi di sana? Di kolong langit ku tapaki, Hamparan permadani alam luas terbentang. Antara rasa menerima atau menyesali sesak dalam benak. Ada apakah gerangan wahai makhluk Tuhan?

Autumn In Memory

Pagi yg cerah di Taiwan. Mentari yg tampak tak malu lagi menunjukkan senyumnya. Dedaunan rontok berserakan di sepanjang jalan, mewarnai dengan pesona indah. Pagi itu Qiu, seperti biasanya ia membantu ibunya untuk membuka kedai yg menjadi satu-satunya tumpuan hidup mereka. Qiu mengayunkan pedal sepedanya menyusuri jalan menuju sebuah sekolah seni yg hampir 2 tahun telah ia jalani.

Today Is,,,

Hari ini lumayan ruwet. Yaa, easy going aja. Kata orang sih, luaskan hati supaya bisa nampung input, kritikan dan saran dari orang lain. Hmm,,, santae aja lah, no body is perfect. Banyakin belajar sama senior. Aku juga bingung, kok semakin hari semangat kompetisiku mulai terkikis. Mungkin apakah karena faktor lingkungan? Hmm, aku pengen bebas, bebas dalam arti yang sesuatu. Aku akan baik-baik saja selama impianku masih hidup mengganggu benakku. Apapun yang orang katakan, takkan merubah apapun terhadap diriku kecuali jika aku membiarkan kata-kata itu merasuk dan menginfeksi jiwaku. Yeah, it's ok! menghitung detik demi detik untuk beranjak ke tempat lainnya lagi menyambung aktivitas di hari ini. Ganbatte kudasai! hehe..kata orang Jepang sih gitu! Kita mesti fokus dan serius dalam setiap hal positif yang kita jalankan agar berhasil!!! Fighting fighting fighting!

Pesona Yang Memudar

A.     Pendahuluan   Kalimantan selatan khususnya kota Banjarmasin dikenal   dengan julukan kota seribu sungai. Kota ini dibelah oleh sungai-sungai yang membentang sepanjang daerah kota. Sungguh suatu pemandangan yang unik. Berbagai objek wisata sungai, pasar terapung dan pulau kaget misalnya, merupakan aset yang sangat berharga bagi daerah. Keunikan potensi wisata ini sangat sulit ditemukan di daerah lain dan sangat eksotik. Namun, keindahan dan potensi yang luar biasa ini dewasa ini kian hari kian memudar seiring berkembangnya pertumbuhan penduduk dan usia kota. Pada kesempatan ini yang akan dibahas hanya sebatas masalah sungai yang berada di kota Banjarmasin dan akan dibahas lebih rinci pada bahasan selanjutnya.