Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2012

Menalar Keajaiban

Seketika jari-jariku kaku membeku di hamparan tuts keyboard. Apa yang akan aku tuliskan sekarang? Tiada inspirasi. Masih seperti sebelumnya, aku terlalu sering mendongak memandang langit tapi aku lupa tuk mengemis dan melihat keajaiban Pencipta langit. Logikaku yang tak seberapa tak mampu ku jadikan patokan kaku untuk menjalani sepanjang hidupku. Tak ku sadari, Allah itu punya banyak keajaiban. Aku yang terus bernalar tiada ujung, mengeluhkan betapa kerasnya jalan yang ku tapaki. Aku hanya memandang dari satu arah, arah padangku yang sempit. Aku tak lagi melihat pintu-pintu yang mungkin saja akan terbuka satu demi satu tanpa ternalar oleh logikaku. Aku terlalu sibuk memikirkan, bukan sibuk untuk mendekatkan. Tragis kawan!!

Over Time

Terkadang kaki ini ragu tuk melangkah. Jalan yang begitu sunyi telah tertapaki. Seketika aku berfikir, "Apakah ini arahnya ataukah aku harus kembali?" Konflik hati yang bergejolak, membuat raga ini kian panas. Apakah aku mesti jadi pecundang? Ataukah aku orang yang terlalu percaya?

Tidur Panjangku

Gulita yang tengah memeluk belahan bumi, seketika air langit tumpah membasahi cakrawala. Kerdipan bintang menjadi sayu temporal tertutup awan hitam. Seperempat jalan kecil telah tertapaki dengan langkah ragu. Kesangsian yang menerpa selepas mimpi yang tertunda, namun tiada kecemasan selama obsesi terus membara... Bergulirnya Sang waktu tiada yang mampu menghentikan walau sekejap. Dan hari pun mulai gelap. Ku sempatkan barang sejenak menoreh lukisan hati di kanvas abstrak dalam benak. Seperti inikah wajah dunia? Begitu banyak topeng menutupi parasnya, penuh sandiwara! Aku letih tatkala diriku memandang betapa kerasnya kehidupan. Seketika pula teringat olehku akan impian yang tengah terajut dalam jiwa. Untaian kalimat janji telah terucap, “impianku, aku segera menjemputmu!” Wahai Tuhan, aku tak ingin keindahan dan pesona mimpiku memudar.   Aku tak ingin ia hanya mimpi penghias hidupku.   Bantulah aku agar ia menjadi tak sebatas mimpi dalam tidur panj

Rahasia

Lama sudah ku sembunyikan. Semenjak ku memandang pancaran mentari yg tak seindah dulu, aroma tanah yg ku tapaki tak lagi sejalan, angin yg berhembus tak lagi menyapa dengan mesra. Aku tak mampu bertanya ada apa ataukah mengapa. Harapan kosong yg awal terkaanku begitu indahnya serasa mengangkatku ke langit tingginya. Walau ternyata pada akhirnya laksana mengirimku ke dasar neraka.

Antara Baik dan Benar

Dalam gulitanya dunia, sibuk mencari di manakah ada pelita? Di sana berteriak, "inilah yg benar", di sudut lain lagi berkoar, "kamilah pelita itu", di sisi yg lain pun tak kalah hebat orasinya. Sebab masa lalu, aku tak bisa langsung menelan semua itu bulat-bulat. Meski dengan wajah polos ku katakan, "iya"... Itu tak mutlak aku mempercayainya. Entah mengapa, aku tak damai mendengarnya. Bukankah yg benar itu membawa kedamaian? Semua tahu yg baik itu seperti apa, tapi tak semua tahu yg benar itu bagaimana. Iyaaa,,, bermakna skali! Terima kasih atas inspirasi itu.