Seketika jari-jariku kaku membeku di hamparan tuts keyboard. Apa yang akan aku tuliskan sekarang? Tiada inspirasi.
Masih seperti sebelumnya, aku terlalu sering mendongak memandang langit tapi aku lupa tuk mengemis dan melihat keajaiban Pencipta langit.
Logikaku yang tak seberapa tak mampu ku jadikan patokan kaku untuk menjalani sepanjang hidupku.
Tak ku sadari, Allah itu punya banyak keajaiban. Aku yang terus bernalar tiada ujung, mengeluhkan betapa kerasnya jalan yang ku tapaki. Aku hanya memandang dari satu arah, arah padangku yang sempit. Aku tak lagi melihat pintu-pintu yang mungkin saja akan terbuka satu demi satu tanpa ternalar oleh logikaku. Aku terlalu sibuk memikirkan, bukan sibuk untuk mendekatkan. Tragis kawan!!
Sedominan apapun pengaruh otak kiri ini, aku tahu itu pasti ada makna yang terkandung di baliknya. Apapun yang Allah cipta tiada yang salah ataupun kau kira gagal atau tiada manfaat begitukah? Kecuali bagi siapa yang tak menyadarinya.
Aku suka sekali dengan ungkapan ada secercah lentera yang Allah benamkan di dalam jiwamu. Hanya saja kawan, lentera itu perlu bahan bakar. Akan terus diisi kah atau hanya dibiarkan hingga gulita menyelimuti diri? Aku bermimpi kelak ku yakin lentera ini akan bersinar bak mercusuar, menyinari seantero raya, menginspirasi yang termakan racun dunia, tentu atas izinNya.
Aku tahu meski aku hanya sebatas gadis yang sangat amat 'masih' biasa dan tentunya hina di hadapanNya, tapi dengan adanya impian-impianku aku terasa terangkat setiap kali aku teringat tentangnya. Kangen sekali rasanya saudara-saudara........
Mohon do'anya kawan! Bersama pemimpi yang lain, ayo kita berjuang!
Masih seperti sebelumnya, aku terlalu sering mendongak memandang langit tapi aku lupa tuk mengemis dan melihat keajaiban Pencipta langit.
Logikaku yang tak seberapa tak mampu ku jadikan patokan kaku untuk menjalani sepanjang hidupku.
Tak ku sadari, Allah itu punya banyak keajaiban. Aku yang terus bernalar tiada ujung, mengeluhkan betapa kerasnya jalan yang ku tapaki. Aku hanya memandang dari satu arah, arah padangku yang sempit. Aku tak lagi melihat pintu-pintu yang mungkin saja akan terbuka satu demi satu tanpa ternalar oleh logikaku. Aku terlalu sibuk memikirkan, bukan sibuk untuk mendekatkan. Tragis kawan!!
Sedominan apapun pengaruh otak kiri ini, aku tahu itu pasti ada makna yang terkandung di baliknya. Apapun yang Allah cipta tiada yang salah ataupun kau kira gagal atau tiada manfaat begitukah? Kecuali bagi siapa yang tak menyadarinya.
Aku suka sekali dengan ungkapan ada secercah lentera yang Allah benamkan di dalam jiwamu. Hanya saja kawan, lentera itu perlu bahan bakar. Akan terus diisi kah atau hanya dibiarkan hingga gulita menyelimuti diri? Aku bermimpi kelak ku yakin lentera ini akan bersinar bak mercusuar, menyinari seantero raya, menginspirasi yang termakan racun dunia, tentu atas izinNya.
Aku tahu meski aku hanya sebatas gadis yang sangat amat 'masih' biasa dan tentunya hina di hadapanNya, tapi dengan adanya impian-impianku aku terasa terangkat setiap kali aku teringat tentangnya. Kangen sekali rasanya saudara-saudara........
Mohon do'anya kawan! Bersama pemimpi yang lain, ayo kita berjuang!
Komentar
Posting Komentar