Dear Diary,
tulisan ini ku tujukan utk mu meski ku tak mengukirnya di tubuhmu.
Semenjak datangnya media ini dan media lain ke duniaku, semenjak itu pula kian berganti waktu aku melupakanmu.
Tak tau sudah berapa banyak pemain figuran yg telah ku torehkan di setiap helai putihnya tubuhmu yg mewarnai setiap detik waktu dan detak jantungku.
Aku resah akan dirimu jikalau kau beberkan semua rahasiaku yg hanya ku ceritakan padamu seorang.
Kini usiamu telah cukup tua. Aku masih ingat kau adalah hadiah untukku saat ku mendapatkan sebuah prestasi karya tulis, ya yg sungguh amat amatiran itu! Haha.. Aku sungguh tak menyangka!
Tapi aku bahagia karna kau setia menemaniku dalam setiap curahan hatiku.
Tak jarang butiran air mata terjatuh di lembaranmu, menyeka tinta hitam yg dg gagahnya melukai tubuhmu.
Maafkan aku yg kini tak lagi menyentuhmu. Aku tak tau sudah seberapa tebalnya debu yg melekat di tubuhmu.
Maafkan aku yg lebih sering menorehkan luka-lukaku padamu ketimbang suka riaku.
Sekali lagi maafkan aku..
Tapi kaulah saksi hidupku. Dokumentasi setiap episode drama hidupku..
Terima kasih atas kesetiaanmu padaku. Aku akan kembali merawatmu dan membuktikan pada dunia bahwa kau bukan diary biasa! :)
190212
At the middle of bla bla bla
Komentar
Posting Komentar