Terkadang kaki ini ragu tuk melangkah.
Jalan yang begitu sunyi telah tertapaki.
Seketika aku berfikir, "Apakah ini arahnya ataukah aku harus kembali?"
Konflik hati yang bergejolak, membuat raga ini kian panas.
Apakah aku mesti jadi pecundang?
Ataukah aku orang yang terlalu percaya?
Iyaaa....
Aku takkan pernah tau sebelum aku mampu membuktikannya.
Eksperimentasi...
Yaa, experimen dalam hidup sendiri.
Konyol?
Bagiku itu 'cool'!
Sekeras apakah aku hingga jalanku menjadi seperti ini?
Tak banyak yang menyadari akan kerasnya diriku.
Semua itu tertutupi dengan 'ketenangan'ku.
Aku percaya akan kepercayaan.
Aku yakin dengan keyakinan.
Aku bahagia dengan segala gejolak.
Aku bangga jika mampu konsisten.
Aku, aku dan aku.
Betapa seringnya aku mengaku!
Di mana aku memposisikan Tuhanku??
Di mana hah??
Tidak kah kau sadar, Dialah segalanya.
Di kala kau berduka,
Dia di sisimu membalut segala luka.
Namun, mata hatimu tak merasakan kehadiranNya.
Di saat yang kau dengar hanya dua tapak kakimu yang menapak,
kakiNya pun mengiringi kemana kau pergi.
Kau tidaklah sendiri.
Sungguh tidak sendiri.
Apapun yang kau inginkan,
Dia tahu yang lebih indah dari inginMu.
KarnaNya Dia berikan sesuatu yang jauh di batas logikamu.
Keindahan di atas keindahan,
bagi sesiapa yang mempercayainya...
Wahai Allah Wahai Tuhanku,
apalah artinya aku tanpa campur tanganMu.
Cintailah aku, meski kau tahu mungkin aku sangat tak pantas untuk itu.
Aku mengemis kasihMu yang tiada tara..
Berikanlah aku sebongkah batu untuk memecah segala keraguanku,
atau yang jauh lebiih baik dari itu.....
Jalan yang begitu sunyi telah tertapaki.
Seketika aku berfikir, "Apakah ini arahnya ataukah aku harus kembali?"
Konflik hati yang bergejolak, membuat raga ini kian panas.
Apakah aku mesti jadi pecundang?
Ataukah aku orang yang terlalu percaya?
Iyaaa....
Aku takkan pernah tau sebelum aku mampu membuktikannya.
Eksperimentasi...
Yaa, experimen dalam hidup sendiri.
Konyol?
Bagiku itu 'cool'!
Sekeras apakah aku hingga jalanku menjadi seperti ini?
Tak banyak yang menyadari akan kerasnya diriku.
Semua itu tertutupi dengan 'ketenangan'ku.
Aku percaya akan kepercayaan.
Aku yakin dengan keyakinan.
Aku bahagia dengan segala gejolak.
Aku bangga jika mampu konsisten.
Aku, aku dan aku.
Betapa seringnya aku mengaku!
Di mana aku memposisikan Tuhanku??
Di mana hah??
Tidak kah kau sadar, Dialah segalanya.
Di kala kau berduka,
Dia di sisimu membalut segala luka.
Namun, mata hatimu tak merasakan kehadiranNya.
Di saat yang kau dengar hanya dua tapak kakimu yang menapak,
kakiNya pun mengiringi kemana kau pergi.
Kau tidaklah sendiri.
Sungguh tidak sendiri.
Apapun yang kau inginkan,
Dia tahu yang lebih indah dari inginMu.
KarnaNya Dia berikan sesuatu yang jauh di batas logikamu.
Keindahan di atas keindahan,
bagi sesiapa yang mempercayainya...
Wahai Allah Wahai Tuhanku,
apalah artinya aku tanpa campur tanganMu.
Cintailah aku, meski kau tahu mungkin aku sangat tak pantas untuk itu.
Aku mengemis kasihMu yang tiada tara..
Berikanlah aku sebongkah batu untuk memecah segala keraguanku,
atau yang jauh lebiih baik dari itu.....
Komentar
Posting Komentar