Mendung mewarnai kotaku hari ini. Tahukah kau, kalo aku mencintai mendung, kabut dan hujan?
Ah, rileks sekali rasanya andai berkeliling tanpa sengatan mentari yang berarti.
Dulu aku pikir aku hanya punya dua kaki 'tuk melangkah. Resah, gelisah silih berganti hadir bagai dipanggil berdasarkan absen. Aku lelah! Yaa..lelah sangat!!
Semakin jauh ku melangkah pergi, mengarungi jalur mimpi meski tengah sendiri, di satu sisi aku merasa kuat. Di sisi itulah aku menemukan kekuatan itu. Berdiri di atas kaki sendiri tanpa ada bayang-bayang orang lain. Tak usah ada proteksi, karena proteksi Tuhan sangat mencukupi keamanan travelling ini.
(eits, time is over! I've to go the course ;D see u....)
Ah, rileks sekali rasanya andai berkeliling tanpa sengatan mentari yang berarti.
Dulu aku pikir aku hanya punya dua kaki 'tuk melangkah. Resah, gelisah silih berganti hadir bagai dipanggil berdasarkan absen. Aku lelah! Yaa..lelah sangat!!
Semakin jauh ku melangkah pergi, mengarungi jalur mimpi meski tengah sendiri, di satu sisi aku merasa kuat. Di sisi itulah aku menemukan kekuatan itu. Berdiri di atas kaki sendiri tanpa ada bayang-bayang orang lain. Tak usah ada proteksi, karena proteksi Tuhan sangat mencukupi keamanan travelling ini.
(eits, time is over! I've to go the course ;D see u....)
Komentar
Posting Komentar