Lama sudah ku sembunyikan. Semenjak ku memandang pancaran mentari yg tak
seindah dulu, aroma tanah yg ku tapaki tak lagi sejalan, angin yg
berhembus tak lagi menyapa dengan mesra.
Aku tak mampu bertanya ada apa ataukah mengapa.
Harapan kosong yg awal terkaanku begitu indahnya serasa mengangkatku ke langit tingginya.
Walau ternyata pada akhirnya laksana mengirimku ke dasar neraka.
Bayang-bayang semu itu aku tak butuh lagi!
Sulit untukku kembali berharap pada yg lapuk.
Biarlah...
Meski harus menjadi satu di antara seribu asalkan itu keyakinanku, tiada kegentaran selama Tuhan masih mengizinkan dan menggenggam semua harapan.
Dan aku mengerti sekarang,
tiada yg perlu ditakuti.
Terkecuali jika harapan pada-Nya itu telah sirna...
Aku tak mampu bertanya ada apa ataukah mengapa.
Harapan kosong yg awal terkaanku begitu indahnya serasa mengangkatku ke langit tingginya.
Walau ternyata pada akhirnya laksana mengirimku ke dasar neraka.
Bayang-bayang semu itu aku tak butuh lagi!
Sulit untukku kembali berharap pada yg lapuk.
Biarlah...
Meski harus menjadi satu di antara seribu asalkan itu keyakinanku, tiada kegentaran selama Tuhan masih mengizinkan dan menggenggam semua harapan.
Dan aku mengerti sekarang,
tiada yg perlu ditakuti.
Terkecuali jika harapan pada-Nya itu telah sirna...
Komentar
Posting Komentar