Menepis kekeliruan yang rusak,
bukankah sekadar semiotika yang bergulir di ranah pemikir?
Menyentuh sintaksis,
frasa yang entah terfragmentasi menjadi bongkahan yang membingungkan.
Dan perkara sajak,
biarkan naluri yang tajam menerka sebuah makna..
bukankah sekadar semiotika yang bergulir di ranah pemikir?
Menyentuh sintaksis,
frasa yang entah terfragmentasi menjadi bongkahan yang membingungkan.
Dan perkara sajak,
biarkan naluri yang tajam menerka sebuah makna..
***
Hanyalah puisi sunyi yang tak berarti.
Hingga kau tahu nanti,
ada rasa yang takkan pernah mati
-Tengah terjaga dibalik kantuk yang tertunda
Komentar
Posting Komentar