Gelap...
Meski gelap,
dan bermandikan hujan,
di malam ini syahdu bernyanyi.
Hanya sekerdip pelita,
asalkan hati selalu ada yang menerangi.
Perihal apakah ini?
Jika rasa memang tak dapat dilogika,
kenapa harus dituntut memiliki alasan?
Bukankah itu paksaan?
Rasa...
Sesuatu yang merasuk dalam jiwa,
hingga akal tak mampu menjabarkannya.
Jika hati telah mati rasa,
masihkah hidup yan bernama nurani?
Lantas apa yang menjadi pembeda?
Itulah dikau...
dengan segala keindahan dan rahasia yang dicipta.
Apapun itu,
ada sesuatu dibalik tabir yang tak tersentuh logika...
Hanya bersamanya..
Iya, bersamanya..
Meski gelap,
dan bermandikan hujan,
di malam ini syahdu bernyanyi.
Hanya sekerdip pelita,
asalkan hati selalu ada yang menerangi.
Perihal apakah ini?
Jika rasa memang tak dapat dilogika,
kenapa harus dituntut memiliki alasan?
Bukankah itu paksaan?
Rasa...
Sesuatu yang merasuk dalam jiwa,
hingga akal tak mampu menjabarkannya.
Jika hati telah mati rasa,
masihkah hidup yan bernama nurani?
Lantas apa yang menjadi pembeda?
Itulah dikau...
dengan segala keindahan dan rahasia yang dicipta.
Apapun itu,
ada sesuatu dibalik tabir yang tak tersentuh logika...
Hanya bersamanya..
Iya, bersamanya..
-di sudut kerdip cahaya lilin-
Yk, 20/10/14
Komentar
Posting Komentar