Langsung ke konten utama

Istilah Media di Sekitar Kita

    
~ MEDIA DARLING

Seorang tokoh yang berpotensi menjadi pemimpin di negeri ini adakalanya mendapatkan perhatian lebih dari media. Pemberitaan yang positif tentang dirinya dengan intensitas yang di atas rata-rata menghiasi media cetak maupun elektronik memunculkan istilah media darling. Hampir semua media didominasi dengan berita-berita positif tentang dirinya dan hal demikian dapat membesarkan nama seseorang di mata publik.

            Media darling seringkali diartikan sebagai kesayangan media yang saat ini benar-benar terjadi dalam dunia perpolitikan di negeri ini. Misalnya saja seperti fenomena Jokowi yang dapat dikatakan sebagai kekasih media (media darling). Selain menghiasi media cetak dan elektronik, berita yang bermuatan citra positif tentang dirinya tersebut juga masih didukung oleh pembicaraan di media sosial.


Menurut Prof DR Muhadjir Darwin (Guru Besar Manajemen dan Kebijakan Publik Universitas Gadjahmada), Jokowi memang cukup berprestasi, tetapi kebaikan gaya kepemimpinan Jokowi dalam menata Surakarta dalam satu setengah periode itu tentu belum bisa diklaim lebih unggul dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau dengan Herry Zudianto yang dua periode penuh menata Yogyakarta.

Tetapi kenapa mayoritas rakyat Indonesia menganggap Jokowi satu-satunya pejabat yang hebat?. Menurut guru besar yang pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM ini menambahkan bahwa ada satu walikota lagi yang kebijakan publiknya sama hebatnya dengan Jokowi yaitu Jarot (Walikota Blitar), mereka sama-sama dari PDIP. Ini masalahnya bukan hebat dan kalah hebat, tetapi masalah media darling. Pemberitaan Jokowi melampaui pejabat-pejabat lokal yang lain, jika kehebatan pejabat-pejabat yang lain hanya dikenal di tingkat lokal tetapi kehebatan Jokowi telah dikenal di seluruh nasional karena telah disebarkan oleh media nasional. Mereka itu, yang hebat-hebat itu kurang mampu menggunakan media atau memang tidak mau menggunakan media guna pencitraan dirinya. Jokowi mampu menyihir media sehingga media-media itu menjadi media darling bagi dirinya. Ini yang terus akan mengangkat Jokowi jika tidak melakukan kesalahan yang fatal. Media darling ini akan selalu sukarela mengkampanyekan citra Jokowi.

Referensi :
Suara Muhammadiyah 20 / 98 | 16 - 31 Oktober 2013 hlm 28-29

~  MEDIA PARTNER

Media partner yaitu bentuk kolaborasi atau kerjasama dari suatu perusahaan dengan media berdasarkan dengan benefit yang menguntungkan kedua belah pihak. Peran media partner bagi perusahaan yaitu membantu menyebarkan suatu informasi ataupun brand perusahaan, baik dalam bentuk iklan advertorial, atau bentuk lainnya sesuai dengan kesepakatan.

MEDIA SPONSOR

Media sponsor merupakan bentuk partnership antara sebuah perusahaan dengan media yang lebih menitikberatkan pada dukungan finansial. Jika terjadi kesuksesan dalam media sponsor maka ada peluang media tersebut akan menjadi partner perusahaan kedepannya.

 Kesimpulan

Baik media partner ataupun media sponsor, kedua kegiatan tersebut sama-sama bentuk kolaborasi antara perusahaan dengan media dengan adanya dukungan baik dari segi finansial maupun hal lainnya. Tetapi yang membedakan di antara keduanya yaitu media sponsor lebih bersifat relationship ke luar (out) yang lebih mengarahkan pada pembentukkan citra perusahaan kepada publik atau orang-orang di luar perusahaan. Sementara media partner relationship nya lebih bersifat ke dalam (in) sehingga memperkuat relasi internal stakeholder perusahaan.

Jika dikembalikan lagi pada kegiatan media relations, maka definisi media partner maupun media sponsor masih berada di ranah relationship.  Hal tersebut tergantung pada sudut pandang dan cara pendekatan terhadap relationship antara media partner ataupun media sponsor.

Sebagai contoh, sebuah event US Open (turnamen tenis) menyebut The New York Time sebagai media sponsor bukan sebagai media partner. Sementara di event Braders’ Cup menyebut NBC TV dan kentucky.com sebagai media partner bukan media sponsor.

Hal tersebut menurut saya tergantung pada perusahaan menyebutkan media partner ataukah media sponsor dilihat dari kebijakan dan bentuk kesepakatn di antara kedua belah pihak. Perbedaan istilah antara media partner dan media sponsor ini juga ternyata menjadi bahasan yang unik dibicarakan sebab tipisnya perbedaan di antara keduanya.

Referensi :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Bahasa Dunia

Bahasa merupakan alat/teknologi komunikasi yang pertama dan paling penting digunakan dalam interaksi. Entah bagaimana sejarah bahasa hingga bisa tercipta berbagai macam bahasa bahkan tak terhitung bahasa yang ada di dunia. Dalam satu negara saja sudah terdapat beberapa bahasa contohnya Indonesia yang kaya akan bahasa daerah. Jadi kemampuan orang Indonesia itu ternyata sebanding saja dengan kemampuan orang Barat misalnya yang mampu berbahasa Inggris, Jerman, Perancis dst. Sementara banyak juga orang Indonesia yang bisa banyak bahasa seperti bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Madura, Batak, dsb. Berbicara tentang bahasa dunia, bahasa Inggris tentunya merupakan bahasa kunci untuk membuka gerbang dunia internasional. Bukannya untuk melupakan atau tidak mencintai 'bahasa ibu' sendiri, namun bahasa Internasional dirasa begitu penting untuk dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan di ranah dunia.  Banyak orang berlomba-lomba untuk dapat menguasai bahasa Inggris, baik mela...

Kisah Kita yang Takkan Pernah Pupus Seperti Pohon Pinus

Makna kebersamaan yang tak pernah pupus, kokoh berdiri tegak dan lurus layaknya pohon pinus :) Wow! Pohon pinus. Aduuh gimana nih kalo tiba-tiba melankolis terus kesannya malah romantis? -_- hehe.. Tapi juga nggak begitu amat. Oke itu cukup jadi intro :p Ini merupakan perjalanan kita selepas dari Bumi Langit. Ini lah hutan pinus yang terletak di perbatasan Dlinggo, Bantul-Imogiri. Asri, sejuk dan aroma pinus ini menyusuri serambi dan bilik hati (kayak darah di jantung aja!). hehehe...

Watu Lawang, Poktunggal, 'Wani Perih' Bersama...

  Pantai Watu Lawang Pagi yang mendung dan penuh harapan ini beranjak menuju suatu yang telah lama diagendakan. Berselang berjam-jam dengan hambatan ini dan itu, tepatnya ketika matahari berada di atas kepala, satu per satu pantai-pantai di Gunung Kidul terlihat hingga akhirnya berhenti pada pantai ini. Pantai Watu Lawang, baru ini mendengar namanya. Meskipun dari nama mungkin kurang tenar, tetapi pantai ini tak kalah cantik dan asyiknya lagi serasa memiliki pantai pribadi. haha.. Seperti yang telah disebutkan tadi, salah satu hambatan yang menjadi pemanis perjalan kami, sepeda motor Yudhi ternyata bermasalah dan beruntung saat itu menemukan bengkel di kawasan jalan yang meliuk seperti ular yang mengitar, pemandangan karst di sana sini dan tentunya kawasan yang tak padat penduduk.