Langsung ke konten utama

Kisah Kita yang Takkan Pernah Pupus Seperti Pohon Pinus


Makna kebersamaan yang tak pernah pupus, kokoh berdiri tegak dan lurus layaknya pohon pinus :)
Wow! Pohon pinus. Aduuh gimana nih kalo tiba-tiba melankolis terus kesannya malah romantis? -_- hehe..
Tapi juga nggak begitu amat. Oke itu cukup jadi intro :p

Ini merupakan perjalanan kita selepas dari Bumi Langit. Ini lah hutan pinus yang terletak di perbatasan Dlinggo, Bantul-Imogiri. Asri, sejuk dan aroma pinus ini menyusuri serambi dan bilik hati (kayak darah di jantung aja!). hehehe...
Nah pas banget tempat kita saat itu adalah hutan pinus. Dan ngomong-ngomong tentang pohon pinus, sebenarnya apakah itu mitos atau apa katanya, dari segi makna dan filosofi pohon pinus ini menjadi simbol 'pohon cinta' orang Korea. Serius! ^^v
(NB : Cinta itu banyak sisi yeaa) :p

Apalagi bagi yang pernah nonton drama Korea Winter Sonata dan film Korea My Sassy Girl yang menjadikan pohon pinus itu sebagai simbol kisah mereka. hehe...

Kebersamaan yang kita tanam seperti bibit pohon pinus yang terus tumbuh dan kuat mengakar, berdiri kokoh, tegak, lurus dan tak bercabang. Seperti itulah kebersamaan yang semestinya kita bina, takkan berujung karena kita bisa dan kita ada karena kita bersama. :)

Nah, mulai searching akhirnya nemu artikel menarik nih (copas yaa) :) :

"Mengapa orang Korea sering melibatkan pohon pinus dalam kisah cinta mereka?"

Teman saya tersenyum dan menyipitkan matanya (yang sudah sipit itu).

"Pohon pinus itu batangnya tegak dan lurus," jawabnya. "Itu simbol cinta yang lurus dan tidak bercabang-cabang." 

"Daun pohon pinus itu ever green, selalu hijau. Itu ibarat cinta yang tidak pernah berakhir."

Everlasting love. Oh, betapa indahnya. Walaupun penyakit akan memisahkan sepasang kekasih, cinta dihati mereka tetap utuh seperti pohon pinus  yang selalu hijau di setiap musim.

http://apuina.org/file_website/educol/pohon_cinta.html

Eciyeeee... ekyaaa... hhahahahaaa... agak membelok dikit :p #CahCinta :D

Yaaa,, mungkin seperti itulah gambaran dan harapan akan kebersamaan kita yang telah kita tumbuhkan dalam kurun waktu yang belum lama ini.

Dan ini beberapa rekaman momen kebersamaan kita di hutan pinus :D

Fotografer masih mengatur setting kamera :D
dan klik!
dan fotografer terus mencoba-coba....
wah Gassel nampak takjub di antara "Angel" yang manakah ?? (yang penting bukan angle) hahaha
duuhh...narsis yaa :D Tapi mau apresiasi fotografernya nih,, bagus candidnya! Mampu menangkap ekspresi :D
Apiikkk... :)
Seperti juragan yang berkuasa dengan apa yang ada di bawahnya :p
Merekam momen, menjerat ekspresi, menangkap senyuman...
hehe..
^_^
Apapun itu...
kita di antara pinus-pinus ini...
Meski kita berbeda-beda warna, tapi itulah kenapa pelangi itu menjadi indah adanya :)

Tetaplah bersama, teruslah tumbuh, kuat mengakar, kokohkan jiwa dan terus meninggilah hingga kita capai mimpi-mimpi kita di langit tingginya. :)
 

Komentar

  1. ini ngk ad tombol like nya ya . . hehehehe :D :p
    bagus bagus, cakep . . . . o_0 ^_o

    BalasHapus
  2. apanya yg bagus,,? apa yg cakep ? :D
    Mkasiih... hehe

    BalasHapus
  3. yang bagus itunya ,,, yang cakep anunya . .. :3 :D

    eh ada pendatang baru. . . :D

    BalasHapus
  4. yang biru belang emang lebih cantiik :D

    kunjung balik yaa :D
    http://mercon-free.blogspot.com

    BalasHapus
  5. wkwkwkwk.. angelifaaahhh! --_--

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Watu Lawang, Poktunggal, 'Wani Perih' Bersama...

  Pantai Watu Lawang Pagi yang mendung dan penuh harapan ini beranjak menuju suatu yang telah lama diagendakan. Berselang berjam-jam dengan hambatan ini dan itu, tepatnya ketika matahari berada di atas kepala, satu per satu pantai-pantai di Gunung Kidul terlihat hingga akhirnya berhenti pada pantai ini. Pantai Watu Lawang, baru ini mendengar namanya. Meskipun dari nama mungkin kurang tenar, tetapi pantai ini tak kalah cantik dan asyiknya lagi serasa memiliki pantai pribadi. haha.. Seperti yang telah disebutkan tadi, salah satu hambatan yang menjadi pemanis perjalan kami, sepeda motor Yudhi ternyata bermasalah dan beruntung saat itu menemukan bengkel di kawasan jalan yang meliuk seperti ular yang mengitar, pemandangan karst di sana sini dan tentunya kawasan yang tak padat penduduk.

BeTe Banget Tau!

Padahal males banget mau cerita tapi gimana lagi ntar kepalaku pecah numpukin uneg-uneg in di kepala. Iyuuuhhh -_- Entah ga taulah apakah karena harapanku yang terlalu tinggi ato gimana, bikin ga enak banget kali ini. Aku ga ngerti gimana standar beliau itu. Aku cuma mempermasalahin standar penilaian yang sebenarnya juga aku tu males kalo kesannya semua itu demi nilai.