Langsung ke konten utama

Beli Fungsi Bukan Gengsi

Tak ada yang bisa memungkiri bahwa negeri Indonesia tercinta ini adalah sasaran empuk bagi negara-negara produsen. Semakin mudah dan membanjirnya produk luar negeri yang bahkan mengalahkan pasar produk lokal semakin menghantui perekonomian rakyat negeri ini.

Negeri yang teramat kaya dengan segala potensi alam dan penduduknya ini, sayangnya cenderung memiliki sifat yang negatif yaitu konsumtif di mana hal tersebut dimanfaatkan oleh negara-negara produsen untuk memborbardir dengan produknya. Pada kenyataannya jurang sosial pada masyarakat Indonesia masih sangat lebar bahkan menjadi kesenjangan yang semakin terpelihara.

Budaya pamer yang dapat ditampakkan lewat properti, aksesoris, fashion hingga kendaraan pribadi kerap mewarnai kehidupan masyarakat saat ini. Sangat terlihat mana orang yang punya, mana yang sederhana atau mungkin dhuafa.

Belun lagi ketika harus membeli sesuatu karena tren, misalnya membeli gadget terbaru agar tak dicap ketinggalan zaman. Budaya yang memang tak berakar dari nenek moyang kita yang semestinya hidup dengan kesederhanaan bersama masyarakat sekitar agar tak terbentuk kasta-kasta di ranah sosial.

Mengurangi budaya konsumtif dan tidak mengutamakan gengsi merupakan jalan yang sangat sederhana namun memiliki dampak yang luar biasa. Mulailah dari memperhatikan kebutuhan kita, apakah sekadar gengsi kita membeli sesuatu? Jika begitu maka tinggalkan saja dan belilah fungsi bukan gengsi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Bahasa Dunia

Bahasa merupakan alat/teknologi komunikasi yang pertama dan paling penting digunakan dalam interaksi. Entah bagaimana sejarah bahasa hingga bisa tercipta berbagai macam bahasa bahkan tak terhitung bahasa yang ada di dunia. Dalam satu negara saja sudah terdapat beberapa bahasa contohnya Indonesia yang kaya akan bahasa daerah. Jadi kemampuan orang Indonesia itu ternyata sebanding saja dengan kemampuan orang Barat misalnya yang mampu berbahasa Inggris, Jerman, Perancis dst. Sementara banyak juga orang Indonesia yang bisa banyak bahasa seperti bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Madura, Batak, dsb. Berbicara tentang bahasa dunia, bahasa Inggris tentunya merupakan bahasa kunci untuk membuka gerbang dunia internasional. Bukannya untuk melupakan atau tidak mencintai 'bahasa ibu' sendiri, namun bahasa Internasional dirasa begitu penting untuk dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan di ranah dunia.  Banyak orang berlomba-lomba untuk dapat menguasai bahasa Inggris, baik mela...

Kisah Kita yang Takkan Pernah Pupus Seperti Pohon Pinus

Makna kebersamaan yang tak pernah pupus, kokoh berdiri tegak dan lurus layaknya pohon pinus :) Wow! Pohon pinus. Aduuh gimana nih kalo tiba-tiba melankolis terus kesannya malah romantis? -_- hehe.. Tapi juga nggak begitu amat. Oke itu cukup jadi intro :p Ini merupakan perjalanan kita selepas dari Bumi Langit. Ini lah hutan pinus yang terletak di perbatasan Dlinggo, Bantul-Imogiri. Asri, sejuk dan aroma pinus ini menyusuri serambi dan bilik hati (kayak darah di jantung aja!). hehehe...

Watu Lawang, Poktunggal, 'Wani Perih' Bersama...

  Pantai Watu Lawang Pagi yang mendung dan penuh harapan ini beranjak menuju suatu yang telah lama diagendakan. Berselang berjam-jam dengan hambatan ini dan itu, tepatnya ketika matahari berada di atas kepala, satu per satu pantai-pantai di Gunung Kidul terlihat hingga akhirnya berhenti pada pantai ini. Pantai Watu Lawang, baru ini mendengar namanya. Meskipun dari nama mungkin kurang tenar, tetapi pantai ini tak kalah cantik dan asyiknya lagi serasa memiliki pantai pribadi. haha.. Seperti yang telah disebutkan tadi, salah satu hambatan yang menjadi pemanis perjalan kami, sepeda motor Yudhi ternyata bermasalah dan beruntung saat itu menemukan bengkel di kawasan jalan yang meliuk seperti ular yang mengitar, pemandangan karst di sana sini dan tentunya kawasan yang tak padat penduduk.