Langsung ke konten utama

(A)ku

Suatu yang tak tampak jika tak ada yang menyinari. Bagaimana jika aku terperangkap di dalam aku? Aku yang bukanlah aku yang sebenarnya, apakah sebenarnya arti aku itu? Apakah karena seringnya meng-aku-kan diri tanpa menyadari siapa dan apa aku itu sebenarnya?



Mungkin hal kecil yang menyentuh kepekaan itu, sebagai pengingat bahwa tahap menjadi yang benar-benar aku itu perlu kesungguhan. Tak mudah memang untuk mencabut sesuatu yang telah mengakar mencengkram dalam. Fase demi fase yan terlewat, banyak hal yang semestinya menjadikan refleksi arah menuju apa yang sebenarnya. Kedewasaan itu semestinya tak lagi perlu dipertanyakan. Tapi pertanyaan itu mungkin saja salah satu bentuk ujian sejauh dan semampu apakah. Dan lagi-lagi berkata entahlah sembari mengangkat bahu dan menurunkannya pelan.



Sesuatu yang dianggap diam, tak mengerti tentang gejolaknya. Yaa hanya anggapan belum tentu kebenarannya. Bahaya laten. Yaa mungkin laten. Siapapun tak mengerti akan laten sebelum akhirnya kejutan demi kejutan ditimbulkannya. Apapun itu, mungkin apa yang diungkapkan terasa aneh, memang seperti adanya keanehan itu, keabstrakan itu, salah satu bentuk rasa, dan itu pun indah bagiku.

March 28, 2014 at 10:32pm



Adakah tempat untuk benar-benar menjadi aku itu? Bukan aku yang berpura-pura meng-aku bahwa itu karena aku. Padahal aku sendiri belum tentu mengerti siapa sebenarnya aku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Bahasa Dunia

Bahasa merupakan alat/teknologi komunikasi yang pertama dan paling penting digunakan dalam interaksi. Entah bagaimana sejarah bahasa hingga bisa tercipta berbagai macam bahasa bahkan tak terhitung bahasa yang ada di dunia. Dalam satu negara saja sudah terdapat beberapa bahasa contohnya Indonesia yang kaya akan bahasa daerah. Jadi kemampuan orang Indonesia itu ternyata sebanding saja dengan kemampuan orang Barat misalnya yang mampu berbahasa Inggris, Jerman, Perancis dst. Sementara banyak juga orang Indonesia yang bisa banyak bahasa seperti bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Madura, Batak, dsb. Berbicara tentang bahasa dunia, bahasa Inggris tentunya merupakan bahasa kunci untuk membuka gerbang dunia internasional. Bukannya untuk melupakan atau tidak mencintai 'bahasa ibu' sendiri, namun bahasa Internasional dirasa begitu penting untuk dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan di ranah dunia.  Banyak orang berlomba-lomba untuk dapat menguasai bahasa Inggris, baik mela...

Kisah Kita yang Takkan Pernah Pupus Seperti Pohon Pinus

Makna kebersamaan yang tak pernah pupus, kokoh berdiri tegak dan lurus layaknya pohon pinus :) Wow! Pohon pinus. Aduuh gimana nih kalo tiba-tiba melankolis terus kesannya malah romantis? -_- hehe.. Tapi juga nggak begitu amat. Oke itu cukup jadi intro :p Ini merupakan perjalanan kita selepas dari Bumi Langit. Ini lah hutan pinus yang terletak di perbatasan Dlinggo, Bantul-Imogiri. Asri, sejuk dan aroma pinus ini menyusuri serambi dan bilik hati (kayak darah di jantung aja!). hehehe...

Watu Lawang, Poktunggal, 'Wani Perih' Bersama...

  Pantai Watu Lawang Pagi yang mendung dan penuh harapan ini beranjak menuju suatu yang telah lama diagendakan. Berselang berjam-jam dengan hambatan ini dan itu, tepatnya ketika matahari berada di atas kepala, satu per satu pantai-pantai di Gunung Kidul terlihat hingga akhirnya berhenti pada pantai ini. Pantai Watu Lawang, baru ini mendengar namanya. Meskipun dari nama mungkin kurang tenar, tetapi pantai ini tak kalah cantik dan asyiknya lagi serasa memiliki pantai pribadi. haha.. Seperti yang telah disebutkan tadi, salah satu hambatan yang menjadi pemanis perjalan kami, sepeda motor Yudhi ternyata bermasalah dan beruntung saat itu menemukan bengkel di kawasan jalan yang meliuk seperti ular yang mengitar, pemandangan karst di sana sini dan tentunya kawasan yang tak padat penduduk.