Hari ini di mata kuliah komunikasi lintas budaya dan agama, prodi Ilmu Komunikasi, kelompok kami membahas mengenai tradisi pasola. Suatu tradisi yang dilakukan turun-temurun di pulau Sumba. Tradisi ini telah bertahan sekian ratus tahun di mana sangat kental dengan peninggalan leluhur dan terus dilestarikan oleh masyarakatnya hingga sekarang. Suatu daerah Indonesia yang menjadi salah satu peninggalan dan saksi masa megalitikum atau batu besar yang menjadi makam ataupun tempat sesembahan bagi para megalitikum yang mana masyarakat di sini mayoritas beragama marapu.
Tradisi ini dikenal sebagai tradisi penumpahan darah. Tidak hanya hewan ternak seperti babi, kerbau, dan sebagainya yang dikorbankan tetapi juga darah manusia lewat tradisi pasola ini. Tradisi pasola yaitu tradisi yang diselenggarakan pada Februari atau Maret dimana para peserta dari dua kubu bertarung dengan menunggangi kuda di lapangan yang luas dengan saling melempar lembing ke arah lawan. Tak jarang pertumpahan darah pun terjadi, tetapi ini merupakan suatu kearifan lokal masyarakat Sumba, di mana mempertahankan nilai perjuangan dan pengorbanan meskipun di sudut pandang orang lain tradisi ini sarat kekerasan.
Suatu daya tarik di pulau Sumba. Mereka yang bertarung bukan karena dendam tetapi sebab perjuangan dan pengorbanan yang mereka lakukan. Mereka percaya bahwa semakin banyak darah yang dikorbankan semakin banyak keberkahan yang akan mengalir di tanah mereka. Unik memang, itulah Indonesia ;)
Tradisi ini dikenal sebagai tradisi penumpahan darah. Tidak hanya hewan ternak seperti babi, kerbau, dan sebagainya yang dikorbankan tetapi juga darah manusia lewat tradisi pasola ini. Tradisi pasola yaitu tradisi yang diselenggarakan pada Februari atau Maret dimana para peserta dari dua kubu bertarung dengan menunggangi kuda di lapangan yang luas dengan saling melempar lembing ke arah lawan. Tak jarang pertumpahan darah pun terjadi, tetapi ini merupakan suatu kearifan lokal masyarakat Sumba, di mana mempertahankan nilai perjuangan dan pengorbanan meskipun di sudut pandang orang lain tradisi ini sarat kekerasan.
Suatu daya tarik di pulau Sumba. Mereka yang bertarung bukan karena dendam tetapi sebab perjuangan dan pengorbanan yang mereka lakukan. Mereka percaya bahwa semakin banyak darah yang dikorbankan semakin banyak keberkahan yang akan mengalir di tanah mereka. Unik memang, itulah Indonesia ;)
Komentar
Posting Komentar