Pukul lima di tengah mendung.
Saat dingin ruang menyerang.
Tiba -tiba seberkas cahaya jingga menyeruak di tepi barat.
Tahukah kau?
Dan aku juga tak berharap kau tahu jika itu dari mulutku.
Hanya saja aku ingin kau mengerti bahkan merasa.
Meski hati yang berbalut keraguan.
Seperti pagi buta yang hanyut dalam kebekuan berselimut kabut.
Hatimu sedingin itukah?
Hingga kau tak merasa.
Adakah kabut yang mengalihkanmu di situ?
Tolong..
Ada sudut kekhawatiran yang membuncah,
Ketika ada segumulan rasa yang bersemayam terlalu dalam.
Kenapa hanya disemayamkan?
Kubur saja jika memang tiada tanda kehidupan rasa.
Kali ini ku mencoba lagi,
Mengertikah kau?
Komentar
Posting Komentar