Langsung ke konten utama

Perkenalanku dengan Abu :)

Sebenarnya ini bukan pertama kali aku bertemu dan dapat memandangnya dari dekat bahkan kali ini aku dapat menyentuhnya ;) ...
Selama ini aku hanya memandangnya dari layar kaca, seperti itukah.
Pertama kali itu saat aku kembali ke kampung halamanku ini, Yogyakarta sekitar Agustus 2013 lalu aku cukup kaget ketika pagi hari selepas melepas lelah semalam aku melihatnya? Wah, ternyata seperti ini! Dan aku pun bercerita kepada teman-teman ku di Banjarmasin tentang pengalaman pertama ku tentang ini. Waaahhh :D



Iya, dia Abu namanya. Tepatnya abu vulkanik yang saat ini tengah tebal menyelimuti kota Jogja yang tercinta. :D
Pagi tadi, seperti belum tersadar sepenuhnya selepas bangun tidur, ada dua sms yang belum terbaca dari dua orang teman. SMS yang lebih awal nampaknya terkirim saat tengah malam dan yang terakhir sekitar shubuh. "Pray for gunung Kelud", seperti itulah intinya. Dalam hatiku, emang ada apasih? Ah, aku kudet nih kali ini -___________-

Wow! Menuju kamar mandi dikejutkan dengan entah apa itu salju atau apa, eh ternyata abu :(
Tebal sekali menyelimuti genting dan tanah yang membuat pagi ini serasa malas terbangun dari gelapnya malam. Yang benar aja, sekitar pukul 06.00 WIB yang semestinya udah terang, kenapa mataharinya koq ga muncul-muncul? Kyaknya masih berasa shubuh buta deh!




Shubuh itu mengabadikan salju dari gunung berapi, Kelud
Aku pun mengambil kamera dan mulai jepret sana-sini meskipun tetap di dalam ruangan. Aku mikirnya kasian kan lensanya :( hahaha..

Kayak salju aja yang turun

Bukan noise atau gimana ya, tapi abunya itu lho :o

Gila! Itulah kata-kata yang cocok untuk menggambarkan suasana kali ini. Mau berangkat kuliah kan nggak mungkin banget, akhirnya diliburkan deh! yeeeiiiyy! -_____-''

Setelah agak siang, di saat abu terus menghujani ku nekatkan diri keluar rumah memotret keadaan sekeliling. Sesekali mengusap lensa, duuh kasiannya kotor :( wkwkwk


Wuuussshh....abu yang terbawa angin


Berkhayal, seperti di luar negeri deh bayangin salju yang nempel tuh di daun-daun :3



Para makhluk melata ehh alias ulat serangga laba-laba pada sembunyi, mengungsi sementara -_-





Kasian, terbebani banget sama abu :( tapi keliatan lumayan cantik juga sih :p



Beneran deh, jadi ingat film fantasi luar negeri gitu deh kalo lagi musim salju :p


Dan seperti inilah keadaan di sekitar yang bisa aku dokumentasikan buat aku ceritain di bilikku yang tercinta ini. Kali aja ntar temen-temenku yang dari Kalimantan singgah ke sini dan seenggaknya bisa tau gimana cerita dan kesanku saat abu menyelimuti. Maklumlah Kalimantan tak pernah gempa apalagi hujan abu, iyaa....geografis nya berbeda. Meskipun tanah Jawa rawan akan bencana namun di baliknya terdapat kecantikan yang mempesona. Bagai pelangi yang muncul selepas badai menerpa.



debuuuuu abu,,

lebih dari melankolis

berbedak abu


sunyi....


berselimut debu...

abu mencium tanah...




tiada aktivitas luar ruangan...



rambutan eman eman :(


cantikmu tertutupi sementara

ulat pun bersembunyi


berganti abu...



semoga tak apa...



meskipun terlihat pasrah...

yakinlah nanti kau akan lebih bertumbuh dan cantik...




Sesepi dan seputih jumat ini, belum diguyur air langit hingga kini. Namun nanti debu-debu ini menyuburkan, dan ini proses seleksi terhadap petumbuhan alam. Dan alam in bertumbuh, seperti hal nya gunung Kelud, yang dicipta dengan magma yang terkandung di badannya dan telah ditentukan pula kapan semua itu akan dimuntahkan. Semua ini menjadi bukti, betapa lemahnya kita selama ini. Ada yang di atas segalanya yang Maha yang Mengatur semua yang ada di bumiNya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Bahasa Dunia

Bahasa merupakan alat/teknologi komunikasi yang pertama dan paling penting digunakan dalam interaksi. Entah bagaimana sejarah bahasa hingga bisa tercipta berbagai macam bahasa bahkan tak terhitung bahasa yang ada di dunia. Dalam satu negara saja sudah terdapat beberapa bahasa contohnya Indonesia yang kaya akan bahasa daerah. Jadi kemampuan orang Indonesia itu ternyata sebanding saja dengan kemampuan orang Barat misalnya yang mampu berbahasa Inggris, Jerman, Perancis dst. Sementara banyak juga orang Indonesia yang bisa banyak bahasa seperti bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Madura, Batak, dsb. Berbicara tentang bahasa dunia, bahasa Inggris tentunya merupakan bahasa kunci untuk membuka gerbang dunia internasional. Bukannya untuk melupakan atau tidak mencintai 'bahasa ibu' sendiri, namun bahasa Internasional dirasa begitu penting untuk dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan di ranah dunia.  Banyak orang berlomba-lomba untuk dapat menguasai bahasa Inggris, baik mela...

Salak Pondoh Primadona Desa

Salak Pondoh Asli Turi Sleman Semilir angin dan aroma hutan sepanjang jalan menuju Turi menenangkan bagi yang jenuh dengan padat dan semrawutnya lalu lintas pusat kota Jogja dan aroma knalpot yang mencekik. Di sini, sepanjang memasuki Desa Wisata Agro yang terletak di kecamatan Turi kabupaten Sleman, Yogyakarta, pemandangan dari kanan dan kiri jalan layaknya disambut gerombolan pepohonan salak yang lebat melambai-lambai seakan menyambut kedatangan wisatawan. Namanya saja wisata agro, di sini yang dapat ditemukan lebih banyak pepohonan salak yang menjadi primadona warga sekitar yang terkenal hingga pelosok Asia. Benarkah? Tunggu ulasannya. Kebun-kebun salak diselingi pepohonan tinggi yang tak teratur memenuhi lahan di desa ini, entah berapa luas desa ini. Saya menyaksikan ada beberapa gapura desa yang saya lewati dan pada akhirnya sampai pada salah satu kebun salak yang kami singgahi. Alami, sangat alami fisik desa wisata ini, terlihat belum ada sentuhan dari inve...

Kisah Kita yang Takkan Pernah Pupus Seperti Pohon Pinus

Makna kebersamaan yang tak pernah pupus, kokoh berdiri tegak dan lurus layaknya pohon pinus :) Wow! Pohon pinus. Aduuh gimana nih kalo tiba-tiba melankolis terus kesannya malah romantis? -_- hehe.. Tapi juga nggak begitu amat. Oke itu cukup jadi intro :p Ini merupakan perjalanan kita selepas dari Bumi Langit. Ini lah hutan pinus yang terletak di perbatasan Dlinggo, Bantul-Imogiri. Asri, sejuk dan aroma pinus ini menyusuri serambi dan bilik hati (kayak darah di jantung aja!). hehehe...