Mulutku serasa bisu, tak mampu berkata. Jemariku serasa kaku, tak mampu menuliskan. Pikiranku serasa beku untuk memikirkan. Hanya hati yang telah merasakan besarnya kasih sayang yang mampu menggambarkan bagaimana sesosok Ibu. Rangkaian huruf tak mampu menjadi kata yang dapat menggambarkan seperti apa ibu dan seindah apapun kalimat takkan mampu menjelaskan siapa itu ibu. Dia adalah seorang yang dikirim Tuhan untukku menjadi malaikat yang menjaga, menyanyangi dan mengajarkanku untuk menjalani kehidupan yang benar. Lahirku di dunia membawa darahnya yang mengalir di dalam jasadku. Meski saat ini terpisah jarak dan waktu dengan ibu, dan meski rindu bergelayutan tetapi hati dan bathin takkan terpengaruh oleh itu. Cinta ibu terhadapku takkan hilang karena dimensi jarak maupun waktu. Aku tak mampu sebenarnya untuk menuliskan rangkaian huruf menggambarkan seperti apa ibu, namun aku mencoba melontarkan seperti apa isi hati yang merasakan kasih sayang sesosok malaikat yang di...
Whatever, whoever, whenever, no matter!