Aku memulainya dari musim gugur. Maple yang begitu anggun berdiri, rela meranggas demi datangnya salju yang dirindu. Cherry blossom yang tertawa merekah pun ikhlas melepas pakaian indah di setiap rantingnya. Helai demi helai terlepas, melayang...mencium tanah. Pengorbanan fase demi riuh rianya manusia. Aku berfikir andai mereka apatis, warna dunia mungkin tak banyak rupa.
Whatever, whoever, whenever, no matter!