Langsung ke konten utama

Ini Jogja Lho!

Wah, waah...anak kuliahan semester satu, baru pulang kuliah lebih tepatnya selesai UTS malah nongkrong. Iyaa, nongkrongnya di maal apa coba? Tapi cuma cuci mata trus mampir makan di luar. Toleransinya sih gini, yaah nikmatin dulu kan masih semester awal. wkwkwk.. (catatan : asal jangan lupa sama komitmen lho yah) :)

Mendung sepanjang hari nih Jogja, untung tadi pulang ga kehujanan. Kadang tu ya, aku itu kalo lagi pulang kuliah atau lagi jalan itu lupa ini tu Jogja. Aku tu masih mikir Kalimantan..Kalimantan meskipun berbeda. Mungkin aku kangen kali ya. Lalu hatiku bilang, "Sadar woyyy...ini Jogja!". Jleb! Lamunanku hilang. Aku juga kadang masih mikirnya ntar kalo di rumah ketemu Bapak, Ibu, Adik, ealaahhh...ternyata ntar yang ditemuin Bulek dan simbah. Hahaa...

Oiya nih, ini Jogja udah mulai hujan, dereeees buanget. Semenjak beberapa bulan, ini hujan sore-sore yang  ga tau berapa kali ya, kyaknya yang kedua deh, selama ini kan Jogja ceria. Ga tau nih sekarang Jogja lagi melankolis (kayak aku). hahahaa...

Suasana Melankolis Nih di Depan Rumah

   
Hujan sore-sore di belakang rumah
Fotone Elek yo? hhaa..  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Bahasa Dunia

Bahasa merupakan alat/teknologi komunikasi yang pertama dan paling penting digunakan dalam interaksi. Entah bagaimana sejarah bahasa hingga bisa tercipta berbagai macam bahasa bahkan tak terhitung bahasa yang ada di dunia. Dalam satu negara saja sudah terdapat beberapa bahasa contohnya Indonesia yang kaya akan bahasa daerah. Jadi kemampuan orang Indonesia itu ternyata sebanding saja dengan kemampuan orang Barat misalnya yang mampu berbahasa Inggris, Jerman, Perancis dst. Sementara banyak juga orang Indonesia yang bisa banyak bahasa seperti bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Madura, Batak, dsb. Berbicara tentang bahasa dunia, bahasa Inggris tentunya merupakan bahasa kunci untuk membuka gerbang dunia internasional. Bukannya untuk melupakan atau tidak mencintai 'bahasa ibu' sendiri, namun bahasa Internasional dirasa begitu penting untuk dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan di ranah dunia.  Banyak orang berlomba-lomba untuk dapat menguasai bahasa Inggris, baik mela...

Kisah Kita yang Takkan Pernah Pupus Seperti Pohon Pinus

Makna kebersamaan yang tak pernah pupus, kokoh berdiri tegak dan lurus layaknya pohon pinus :) Wow! Pohon pinus. Aduuh gimana nih kalo tiba-tiba melankolis terus kesannya malah romantis? -_- hehe.. Tapi juga nggak begitu amat. Oke itu cukup jadi intro :p Ini merupakan perjalanan kita selepas dari Bumi Langit. Ini lah hutan pinus yang terletak di perbatasan Dlinggo, Bantul-Imogiri. Asri, sejuk dan aroma pinus ini menyusuri serambi dan bilik hati (kayak darah di jantung aja!). hehehe...

Watu Lawang, Poktunggal, 'Wani Perih' Bersama...

  Pantai Watu Lawang Pagi yang mendung dan penuh harapan ini beranjak menuju suatu yang telah lama diagendakan. Berselang berjam-jam dengan hambatan ini dan itu, tepatnya ketika matahari berada di atas kepala, satu per satu pantai-pantai di Gunung Kidul terlihat hingga akhirnya berhenti pada pantai ini. Pantai Watu Lawang, baru ini mendengar namanya. Meskipun dari nama mungkin kurang tenar, tetapi pantai ini tak kalah cantik dan asyiknya lagi serasa memiliki pantai pribadi. haha.. Seperti yang telah disebutkan tadi, salah satu hambatan yang menjadi pemanis perjalan kami, sepeda motor Yudhi ternyata bermasalah dan beruntung saat itu menemukan bengkel di kawasan jalan yang meliuk seperti ular yang mengitar, pemandangan karst di sana sini dan tentunya kawasan yang tak padat penduduk.