Langsung ke konten utama

Bunga Bermekaran

Cukuplah kegagalan kemarin sebagai tamparan bagiku.
Yaa,, biarlah itu menjadi kalimat pembuka postinganku kali ini.

Uuuhh,, indah sekali skenario yang Allah susun. Aku sering memandang orang lain yang lebih bersinar tiba-tiba menyesakkan dadaku. What's wrong?
Namun, terlepas dari itu semua, aku tersadar tlah diciptakan dengan warna yang berbeda dengan mereka. Yep, Allah pasti ada maksud bikin warna beda pada setiap jiwa.
 Aku adalah aku. Meski aku masih tertinggal jauh, namun aku masih mampu belajar darinya.




Aku begitu menyukai lirik lagu Shoinici ( JKT48), hingga ku resapi :
"Dengan latihan yang ketat ku lampaui dinding diriku
Sambut hari ini, tirai kesempatan pun terbuka''

"Aku pun tidak menari sendiri"
(Sebenarnya aku tak seteguh yang dilihat,)

"Ada hariku nangis di jalan pulang"
(Inipun tak jarang ku lakukan,
seolah memanfaatkan keadaan saat tiada yang mampu menyaksikan air mataku terjatuh)

"Ada hariku hilang percaya diri, selalu sainganku terlihat seolah bersinar"
(Dan inilah seperti yang tengah ku rasakan..)

"Impian ada di tengah peluh"
(Mimpi-mimpiku akan berbunga ketika ku berjuang keras menyuburkannya..)

"Bagai bunga yang mekar secara perlahan"
(Pastinya pencapaian itu tak pernah melewatkan proses...)


"Usaha keras itu tak akan mengkhianati"
(Allah tak akan menyiakan perjuangan dan kesungguhan hambaNya meraih asa, karna Allah tak pernah tidur...)



"Impian ada di tengah peluh
Selalu menunggu agar ia menguncup
Suatu hari pasti sampai harapan terkabul"

"Impian setelah air mata"
(Aku pun mengisi impianku dengan tangisan betapa berat perjuangan...)

"Bunga senyuman setelah tangis berhenti"
(Hingga gelak tawaku akan terdengar dan senyumanku merekah...)

"Wujudkan terus usaha keras pun akan mekar"
(Allah akan membayar setiap kerasnya ikhtiar ini...)

"Impian setelah air mata
Ku percaya takkan kalah dari angin hujan"
(Aku yakin dengan segala kekuatam do'a yang ku panjatkan...)

"Sampai doaku mencapai langit cerah"
(Allah pasti mendengar dan menjawabnya..)

"Penuh semangat mari menari, penuh semangat mari bernyanyi
Tanpa lupakan tujuan awal, kerahkan seluruh tenaga oooh..."

Impian ada di tengah peluh
Selalu menunggu agar ia menguncup
Suatu hari pasti sampai harapan terkabul



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Bahasa Dunia

Bahasa merupakan alat/teknologi komunikasi yang pertama dan paling penting digunakan dalam interaksi. Entah bagaimana sejarah bahasa hingga bisa tercipta berbagai macam bahasa bahkan tak terhitung bahasa yang ada di dunia. Dalam satu negara saja sudah terdapat beberapa bahasa contohnya Indonesia yang kaya akan bahasa daerah. Jadi kemampuan orang Indonesia itu ternyata sebanding saja dengan kemampuan orang Barat misalnya yang mampu berbahasa Inggris, Jerman, Perancis dst. Sementara banyak juga orang Indonesia yang bisa banyak bahasa seperti bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Madura, Batak, dsb. Berbicara tentang bahasa dunia, bahasa Inggris tentunya merupakan bahasa kunci untuk membuka gerbang dunia internasional. Bukannya untuk melupakan atau tidak mencintai 'bahasa ibu' sendiri, namun bahasa Internasional dirasa begitu penting untuk dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan di ranah dunia.  Banyak orang berlomba-lomba untuk dapat menguasai bahasa Inggris, baik mela...

Kisah Kita yang Takkan Pernah Pupus Seperti Pohon Pinus

Makna kebersamaan yang tak pernah pupus, kokoh berdiri tegak dan lurus layaknya pohon pinus :) Wow! Pohon pinus. Aduuh gimana nih kalo tiba-tiba melankolis terus kesannya malah romantis? -_- hehe.. Tapi juga nggak begitu amat. Oke itu cukup jadi intro :p Ini merupakan perjalanan kita selepas dari Bumi Langit. Ini lah hutan pinus yang terletak di perbatasan Dlinggo, Bantul-Imogiri. Asri, sejuk dan aroma pinus ini menyusuri serambi dan bilik hati (kayak darah di jantung aja!). hehehe...

Watu Lawang, Poktunggal, 'Wani Perih' Bersama...

  Pantai Watu Lawang Pagi yang mendung dan penuh harapan ini beranjak menuju suatu yang telah lama diagendakan. Berselang berjam-jam dengan hambatan ini dan itu, tepatnya ketika matahari berada di atas kepala, satu per satu pantai-pantai di Gunung Kidul terlihat hingga akhirnya berhenti pada pantai ini. Pantai Watu Lawang, baru ini mendengar namanya. Meskipun dari nama mungkin kurang tenar, tetapi pantai ini tak kalah cantik dan asyiknya lagi serasa memiliki pantai pribadi. haha.. Seperti yang telah disebutkan tadi, salah satu hambatan yang menjadi pemanis perjalan kami, sepeda motor Yudhi ternyata bermasalah dan beruntung saat itu menemukan bengkel di kawasan jalan yang meliuk seperti ular yang mengitar, pemandangan karst di sana sini dan tentunya kawasan yang tak padat penduduk.