Langsung ke konten utama

Robot Bernyawa

Sekilas aneh ya judul kek gitu?
ah, apapun itu anggapan orang yang berusaha meruntuhkan langit mimpiku, aku tak peduli!

Mungkin secara kasat mata jalan apa yang ku pilih ini penuh kontroversi. Ciee...
Sehingga ada teman yang mengisyaratkan bahwa aku ini 'keras', aku tak mampu mengelak.

Entah darimana dia mampu menilaiku seperti itu, tapi aku tetap beri dia apresiasi atas kehebatan tebakkannya! :D


Eh, tapi ga jarang juga aku berfikir, mungkin karena kerasnya aku sehingga perjalanan ini terasa begitu terjal. Aku tak mampu mendustai mimpiku. Selepas impian yang ku bangun itu runtuh, aku kembali membangunnya dengan design yang agak berbeda. Jelas karena berbeda paradigma. hedeeehh...

Mungkin lho ya, dulu itu cuma pengaruh euforia semata. Entah megapa Tuhan tak membukakanku satu pun jalan untuk menuju apa yang ku mau saat itu. Awalnya aku merasa begitu nyesek. Lha iya tho, aku yang cuma mikirnya kek gini bakalan ga nyampe mikirin apa maksud Tuhan buat aku.

eiiitsss,, liat jam dulu!
wuaaa.... pukul 4 sore nih. Check out dulu yaaw! besok to be continue.
see u... :)

(belum nyampe benang merah nie)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Kita yang Takkan Pernah Pupus Seperti Pohon Pinus

Makna kebersamaan yang tak pernah pupus, kokoh berdiri tegak dan lurus layaknya pohon pinus :) Wow! Pohon pinus. Aduuh gimana nih kalo tiba-tiba melankolis terus kesannya malah romantis? -_- hehe.. Tapi juga nggak begitu amat. Oke itu cukup jadi intro :p Ini merupakan perjalanan kita selepas dari Bumi Langit. Ini lah hutan pinus yang terletak di perbatasan Dlinggo, Bantul-Imogiri. Asri, sejuk dan aroma pinus ini menyusuri serambi dan bilik hati (kayak darah di jantung aja!). hehehe...

Watu Lawang, Poktunggal, 'Wani Perih' Bersama...

  Pantai Watu Lawang Pagi yang mendung dan penuh harapan ini beranjak menuju suatu yang telah lama diagendakan. Berselang berjam-jam dengan hambatan ini dan itu, tepatnya ketika matahari berada di atas kepala, satu per satu pantai-pantai di Gunung Kidul terlihat hingga akhirnya berhenti pada pantai ini. Pantai Watu Lawang, baru ini mendengar namanya. Meskipun dari nama mungkin kurang tenar, tetapi pantai ini tak kalah cantik dan asyiknya lagi serasa memiliki pantai pribadi. haha.. Seperti yang telah disebutkan tadi, salah satu hambatan yang menjadi pemanis perjalan kami, sepeda motor Yudhi ternyata bermasalah dan beruntung saat itu menemukan bengkel di kawasan jalan yang meliuk seperti ular yang mengitar, pemandangan karst di sana sini dan tentunya kawasan yang tak padat penduduk.

BeTe Banget Tau!

Padahal males banget mau cerita tapi gimana lagi ntar kepalaku pecah numpukin uneg-uneg in di kepala. Iyuuuhhh -_- Entah ga taulah apakah karena harapanku yang terlalu tinggi ato gimana, bikin ga enak banget kali ini. Aku ga ngerti gimana standar beliau itu. Aku cuma mempermasalahin standar penilaian yang sebenarnya juga aku tu males kalo kesannya semua itu demi nilai.