Langsung ke konten utama

Seongok Nista Menanti Terjawab

Analogi apa yang ku maksudkan dengan kecintaanku terhadap maple dan polaris.
Jika harus ku singkap lapis demi lapis langit, akankah ku temui jawabannya?
Letak polaris itu, takkan berpindah dan setia menjadi penunjuk arah. Dan polarisku, entah di mana. Bersemayam dalam sudut yang belum terjangkau oleh logika.

Bumi dan langit. Hal yang merupakan paradoks sehingga menjadi perbandingan abadi, ataukah yang saling melengkapi. Jika ini berbincang mengenai semiotika, maka makna sebenarnya dari apa yang dituliskan tentulah milik yang menorehkannya. Menjadi beragam makna di setiap kepala, itu hal yang biasa.


Apa aku harus kembali terjebak dalam rasa yang menahanku untuk...
Terpatri dalam hati hingga..
Waktu yang semakin bergulir menjadi pengungkap misteri.

Menjadi berwarna, dan itulah kehidupan.
Ku tengok ke belakang,
Aku yang sekarang adalah akumulasi aku yang lalu.

Jika sebongkah rasa ini benar adanya, hanya kasih sayang dan ampunan pemilik semesta yang ku sandari di setiap relung jiwaku.
Jika berharap, tentu yang terbaik bukanlah apa yang terlihat oleh mata kepala ini.
Wahai Yang Maha Luar Biasa kasih sayangnya, Yang Maha Hebat pemberiannya, Yang Maha Luas ampunannya,
seonggok nista yang terkandung dalam jiwa ini merengek, mengemis dan kasihanilah..
Jawabkanlah sesuatu yang memang dirasa sedang ditunggu dan jikalaupun belum, mohon curahkanlah kesabaran.. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Bahasa Dunia

Bahasa merupakan alat/teknologi komunikasi yang pertama dan paling penting digunakan dalam interaksi. Entah bagaimana sejarah bahasa hingga bisa tercipta berbagai macam bahasa bahkan tak terhitung bahasa yang ada di dunia. Dalam satu negara saja sudah terdapat beberapa bahasa contohnya Indonesia yang kaya akan bahasa daerah. Jadi kemampuan orang Indonesia itu ternyata sebanding saja dengan kemampuan orang Barat misalnya yang mampu berbahasa Inggris, Jerman, Perancis dst. Sementara banyak juga orang Indonesia yang bisa banyak bahasa seperti bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Madura, Batak, dsb. Berbicara tentang bahasa dunia, bahasa Inggris tentunya merupakan bahasa kunci untuk membuka gerbang dunia internasional. Bukannya untuk melupakan atau tidak mencintai 'bahasa ibu' sendiri, namun bahasa Internasional dirasa begitu penting untuk dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan di ranah dunia.  Banyak orang berlomba-lomba untuk dapat menguasai bahasa Inggris, baik mela...

Kisah Kita yang Takkan Pernah Pupus Seperti Pohon Pinus

Makna kebersamaan yang tak pernah pupus, kokoh berdiri tegak dan lurus layaknya pohon pinus :) Wow! Pohon pinus. Aduuh gimana nih kalo tiba-tiba melankolis terus kesannya malah romantis? -_- hehe.. Tapi juga nggak begitu amat. Oke itu cukup jadi intro :p Ini merupakan perjalanan kita selepas dari Bumi Langit. Ini lah hutan pinus yang terletak di perbatasan Dlinggo, Bantul-Imogiri. Asri, sejuk dan aroma pinus ini menyusuri serambi dan bilik hati (kayak darah di jantung aja!). hehehe...

Watu Lawang, Poktunggal, 'Wani Perih' Bersama...

  Pantai Watu Lawang Pagi yang mendung dan penuh harapan ini beranjak menuju suatu yang telah lama diagendakan. Berselang berjam-jam dengan hambatan ini dan itu, tepatnya ketika matahari berada di atas kepala, satu per satu pantai-pantai di Gunung Kidul terlihat hingga akhirnya berhenti pada pantai ini. Pantai Watu Lawang, baru ini mendengar namanya. Meskipun dari nama mungkin kurang tenar, tetapi pantai ini tak kalah cantik dan asyiknya lagi serasa memiliki pantai pribadi. haha.. Seperti yang telah disebutkan tadi, salah satu hambatan yang menjadi pemanis perjalan kami, sepeda motor Yudhi ternyata bermasalah dan beruntung saat itu menemukan bengkel di kawasan jalan yang meliuk seperti ular yang mengitar, pemandangan karst di sana sini dan tentunya kawasan yang tak padat penduduk.