Langsung ke konten utama

Meraihmu

Terbayang akan. . .
Mimpi..
bermimpi untuk menjadi baik. Refleksi itu, seperti berpulang ke masa yang telah dilewati dan menjadi seperti apakah saat ini.



Aku...
dengan apa yang ada dalam diriku.. begitulah aku.
Entah apa yang masih menghalangiku untuk meraihmu.
Meskipun kata rindu sukar untuk terucap oleh lisanku,
namun hatiku takkan mampu memutarbalikkan apa yang sebenarnya.

Aku berpikir...
Berlian meski di tempat manapun tetaplah berlian.
Kerdip,, mungkin hanya sekerdip cahaya.
Dan begitukah rasanya ketika tak lagi memandang apa yang telah dan tengah dianugerahkan.

Aku...
meskipun begitu...
Aku...
masih belum menemukan sesuatu yang sebenarnya sangat ku rindui perjumpaannya.
Sesuatu yang mengajarkanku seperti apa hidup yang sebenarnya..
dan bermimpi tentang banyak hal.



Memandang suatu yang . . .
Tak banyak yang tau perihal isi hati yang sebenarnya.
Tersimpan dalam, hanya saja pada suatu ketika dapat terungkap.

Di balik tebing itu...
Aku bermimpi suatu saat berada pada ruang yang tergambar jelas dalam imajinasiku.
Dan aku ingin bersamamu.
Meski waktu entah kapan dapat  diterka,
maka inilah saksi bahwa aku tengah bermimpi dan terwujudkan!

(Lokasi : Jembatan Gantung Selopamioro, Imogiri, Bantul Yogykarta)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Kita yang Takkan Pernah Pupus Seperti Pohon Pinus

Makna kebersamaan yang tak pernah pupus, kokoh berdiri tegak dan lurus layaknya pohon pinus :) Wow! Pohon pinus. Aduuh gimana nih kalo tiba-tiba melankolis terus kesannya malah romantis? -_- hehe.. Tapi juga nggak begitu amat. Oke itu cukup jadi intro :p Ini merupakan perjalanan kita selepas dari Bumi Langit. Ini lah hutan pinus yang terletak di perbatasan Dlinggo, Bantul-Imogiri. Asri, sejuk dan aroma pinus ini menyusuri serambi dan bilik hati (kayak darah di jantung aja!). hehehe...

Watu Lawang, Poktunggal, 'Wani Perih' Bersama...

  Pantai Watu Lawang Pagi yang mendung dan penuh harapan ini beranjak menuju suatu yang telah lama diagendakan. Berselang berjam-jam dengan hambatan ini dan itu, tepatnya ketika matahari berada di atas kepala, satu per satu pantai-pantai di Gunung Kidul terlihat hingga akhirnya berhenti pada pantai ini. Pantai Watu Lawang, baru ini mendengar namanya. Meskipun dari nama mungkin kurang tenar, tetapi pantai ini tak kalah cantik dan asyiknya lagi serasa memiliki pantai pribadi. haha.. Seperti yang telah disebutkan tadi, salah satu hambatan yang menjadi pemanis perjalan kami, sepeda motor Yudhi ternyata bermasalah dan beruntung saat itu menemukan bengkel di kawasan jalan yang meliuk seperti ular yang mengitar, pemandangan karst di sana sini dan tentunya kawasan yang tak padat penduduk.

BeTe Banget Tau!

Padahal males banget mau cerita tapi gimana lagi ntar kepalaku pecah numpukin uneg-uneg in di kepala. Iyuuuhhh -_- Entah ga taulah apakah karena harapanku yang terlalu tinggi ato gimana, bikin ga enak banget kali ini. Aku ga ngerti gimana standar beliau itu. Aku cuma mempermasalahin standar penilaian yang sebenarnya juga aku tu males kalo kesannya semua itu demi nilai.