Langsung ke konten utama


Kata orang, ini adalah film romance Korea yang unforgettable banget. Karena rasa penasaran itulah, aku mulai mengintip dari youtube. Aku pun tersenyum lebar, betapa tidak? Canon In D menjadi pembuka film romantis klasik ini, dengan scene yang memukau pula dalam pandanganku kala itu. Aku terperangah dan akhirnya menyaksikan film ini hingga usai.
 



Waaa....kereen!! Aku suka sekali alurnya. Flash back yang tak terduga, maju-mundur-maju-mundur.
Aku pikir ini adalah hasil karya novel yang teramat luarbiasa. Alur yang seperti ini dan kemurnian kisah membuatku sulit tuk melupakannya.

Dan dari sini pulalah tergambar bahwa cinta tak selamanya bersama, cinta tak selamanya memiliki. Karena cinta yang semurni-murni cinta adalah cinta yang rela mengorbankan demi kebahagiaan yang tercinta. hahaa...sekilas konyol! tapi bagiku ambil sisi positifnya sajalah.

Cinta yang tak bersatu ini pada akhirnya terajut hingga anak-anak mereka, namun berakhir indah.
So, kalau penasaran buruan aja nonton! :p
Murni..murni percintaan bergaya klasik-modern dan menyentuh. Aku menyukainya! Hehehee...

Sampai jumpa di film selanjutnya yaa :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Bahasa Dunia

Bahasa merupakan alat/teknologi komunikasi yang pertama dan paling penting digunakan dalam interaksi. Entah bagaimana sejarah bahasa hingga bisa tercipta berbagai macam bahasa bahkan tak terhitung bahasa yang ada di dunia. Dalam satu negara saja sudah terdapat beberapa bahasa contohnya Indonesia yang kaya akan bahasa daerah. Jadi kemampuan orang Indonesia itu ternyata sebanding saja dengan kemampuan orang Barat misalnya yang mampu berbahasa Inggris, Jerman, Perancis dst. Sementara banyak juga orang Indonesia yang bisa banyak bahasa seperti bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Madura, Batak, dsb. Berbicara tentang bahasa dunia, bahasa Inggris tentunya merupakan bahasa kunci untuk membuka gerbang dunia internasional. Bukannya untuk melupakan atau tidak mencintai 'bahasa ibu' sendiri, namun bahasa Internasional dirasa begitu penting untuk dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan di ranah dunia.  Banyak orang berlomba-lomba untuk dapat menguasai bahasa Inggris, baik mela...

Kisah Kita yang Takkan Pernah Pupus Seperti Pohon Pinus

Makna kebersamaan yang tak pernah pupus, kokoh berdiri tegak dan lurus layaknya pohon pinus :) Wow! Pohon pinus. Aduuh gimana nih kalo tiba-tiba melankolis terus kesannya malah romantis? -_- hehe.. Tapi juga nggak begitu amat. Oke itu cukup jadi intro :p Ini merupakan perjalanan kita selepas dari Bumi Langit. Ini lah hutan pinus yang terletak di perbatasan Dlinggo, Bantul-Imogiri. Asri, sejuk dan aroma pinus ini menyusuri serambi dan bilik hati (kayak darah di jantung aja!). hehehe...

Watu Lawang, Poktunggal, 'Wani Perih' Bersama...

  Pantai Watu Lawang Pagi yang mendung dan penuh harapan ini beranjak menuju suatu yang telah lama diagendakan. Berselang berjam-jam dengan hambatan ini dan itu, tepatnya ketika matahari berada di atas kepala, satu per satu pantai-pantai di Gunung Kidul terlihat hingga akhirnya berhenti pada pantai ini. Pantai Watu Lawang, baru ini mendengar namanya. Meskipun dari nama mungkin kurang tenar, tetapi pantai ini tak kalah cantik dan asyiknya lagi serasa memiliki pantai pribadi. haha.. Seperti yang telah disebutkan tadi, salah satu hambatan yang menjadi pemanis perjalan kami, sepeda motor Yudhi ternyata bermasalah dan beruntung saat itu menemukan bengkel di kawasan jalan yang meliuk seperti ular yang mengitar, pemandangan karst di sana sini dan tentunya kawasan yang tak padat penduduk.