Dinginnya kutub mungkin tak sedingin hatiku. Di sini aku hanya terdiam dan membisu. Semua telah rekat terpendam begitu dalam. Apa dayaku tuk mengungkapkan, jika semua akibat keterpaksaan jiwa yang meronta agar melepaskannya segera. Tak ada keberanian. Aku berfikir karena ini belumlah saatnya. Adakah sakit yang ku rasa ketika rahasia ini begitu kuat dikunci oleh si pemiliknya? Hati ini serasa terkunci begitu rapat. Sulit bagi orang lain untuk menjelajahi tiap ruang yang ada. Itu semua rahasia antara aku dan Tuhanku.
Makna kebersamaan yang tak pernah pupus, kokoh berdiri tegak dan lurus layaknya pohon pinus :) Wow! Pohon pinus. Aduuh gimana nih kalo tiba-tiba melankolis terus kesannya malah romantis? -_- hehe.. Tapi juga nggak begitu amat. Oke itu cukup jadi intro :p Ini merupakan perjalanan kita selepas dari Bumi Langit. Ini lah hutan pinus yang terletak di perbatasan Dlinggo, Bantul-Imogiri. Asri, sejuk dan aroma pinus ini menyusuri serambi dan bilik hati (kayak darah di jantung aja!). hehehe...
Komentar
Posting Komentar